KLIRONG – Usaha tambak udang di kawasan pantai Kebumen kian merebak. Selain di Pantai Surarejan Kecamatan Puring dan Wiromartan Kecamatan Mirit, juga di Pantai Tanggulangin Kecamatan Klirong. Namun diantara ketiga lokasi tersebut, perkembangan usaha tambak di Pantai Tanggulangin adalah yang paling pesat.
Dalam waktu 7 bulan sejak Juni 2014, sudah beroperasi 50 tambak di pantai ini, sehingga sejauh-jauh mata memandang di hamparan pantai ini terlihat penuh tambak lengkap dengan barak-barak penyimpan pakan udang, bahan bakar dan menginap pekerja. Selain tambak yang sudah beroperasi, terlihat pula kesibukan sejumlah pekerja yang tengah menyelesaikan pembuatan tambak-tambak baru.
“Berdasarkan survey kami, kawasan pantai ini paling ideal untuk tambak udang di antara pantai-pantai lain di Kebumen karena diapit oleh laut dan sungai. Jadi, pemilik tambak sangat mudah mendapatkan air pengisi tambak. Tak mengherankan, pertumbuhan usaha tambak di sini sangat pesat,” ujar M Rofik, salah satu pemilik usaha tambak udang di Pantai Tanggulangin, Minggu (08/02/2015).
Menurut Rofik, sebelum dirinya memutuskan membuka tambak di Pantai Tanggulangin, dilakukannya survei di sejumlah pantai di Kebumen. Ternyata, Pantai Tanggulanginlah yang paling ideal untuk usaha tambak karena diapit Samudera Indonesia di sisi selatan dan Sungai Luk Ulo di sisi utara. Kondisi ini menyebabkan air tanah yang disedot untuk pengisi tambak sangat berlimpah dan kualitasnya bagus.
“Sebelum menjadi kawasan tambak, tanah milik negara ini digarap petani semangka dan melon. Setelah tahu ada petambak yang memanen udangnya dengan hasil yang lebih besar dibandingkan bertanam semangka dan melon, petani pun rela beralih usaha ke tambak udang. Apalagi, pemasaran udangnya cukup mudah. Saat panen pedagang akan datang ke sini untuk membeli udang kami,” ungkap Sutar, petambak Tanggulangin yang sejak 2014 sudah 3 kali panen udang Vannamey yang benihnya dibeli dari sesama petambak udang di Kulonprogo. (Dwi/ KRjogja.com /LintasKebumen©2015)
Lintas Kebumen 