‘Glamor’nya Curug Sindaro di Wadasmalang

KARANGSAMBUNG – Alam perbukitan Desa Wadasmalang di Kecamatan Karangsambung memang tak ada habisnya menyajikan keindahanya. Desa yang menjadi hulu Sungai Kedungbener ini memiliki beberapa air terjun. Salah satu air diantaranya adalah Air terjun Sindaro atau lebih dikenal dengan Curug Sindaro. Beberapa orang juga menyebut Curug Sindoro.

Curug Sindaro merupakan sebuah air terjun yeng memiliki dua undakan dengan formasi melebar. Undakan pertama lebih tinggi dan lebar daripada undakan kedua. Total Curug Sindaro memiliki ketinggian lebih dari 20 meter. Terdapat sebuah pohon diata jeda kedua undakan Curug Silancur. Beberapa ceruk menghiasi dasar curug Sindaro. Curug Sindaro memang tidak terlalu tinggi namun bisa menampilkan pesona tersendiri. Jika debit air sedang tinggi Curug Sindaro akan memamerkan tirai airnya sehingga tampak glamor.

Sebaliknya jika debit air sedang kecil maka air akan lebih mengalir ke beberapa bagian yang lebih rendah. Meski demikian debit air Curug Sindaro akan tetap mengalirkan air meski dimusim kemarau sekalipun. Sebagai tempat yang urung banyak diketahui masyarakat umum Curug Sindaro masih sangat alami dan tak ada fasilitas. Suasana asri dan suara gemrujug air terjun tentu menyeruak dari tempat yang belum dikembangkan ini.

Bagi yang ingin melihatnya diharuskan berjalan kaki sejauh sekira 850 meter dengan menyelusuri Sungai Kedungbener dari perkampungan warga. Sebenarnya terdapat rute lebih dekat yang tak jauh dari jalan raya, akan tetapi medan yang dilalui lebih berat. Apalagi sebagai air terjun yang bukan obyek wisata, tingkat keamanan kendaaran tak dibisa dijamin. Sehingga dianjurkan untuk memulai dari perkampungan warga, selain sebagai tempat menitipkan kendaraan. (LintasKebumen©2014)

Leave a comment