Dituding Gunakan APBD, Buyar Gerah

wayang buyar

KEBUMEN – Tudingan dari sejumlah akun pengguna media sosial facebook yang menuding telah menggunakan dana APBD untuk menggelar wayang dengan menghadirkan Ki Dalang Entus Susmono, membuat mantan Bupati Kebumen Buyar Winarso gerah.

Melalui sambungan ponsel pribadinya, Buyar Winarso, menegaskan seluruh biaya wayangan dalam rangka pamitan purna tugas dirinya sebagai Bupati Kebumen 2010-2015 pada Sabtu (8/8) awal pekan Agustus lalu murni semuanya menggunakan dana pribadi.

“Tidak sedikit pun saya menggunakan anggaran dari pemerintah daerah. Semuanya saya yang nanggung. Jadi tudingan itu tidak benar,” tegas Buyar Winarso, kemarin.

Tak hanya menanggung seluruh biaya, lanjut Buyar, pihaknya juga tidak memanfaatkan posisinya sebagai mantan bupati. Seluruh fasilitas yang digunakan untuk acara juga dibayar sesuai dengan ketentuan Pemkab Kebumen.

“Semuanya saya urusin, tidak mentang-mentang saya mantan bupati terus gratisan. Saya ikuti sesuai dengan prosedur,” imbuhnya.

Ia meminta sebaiknya tidak ada warga yang mencurigai dirinya menggunakan dana APBD demi kepentingan dirinya. Acara wayangan tersebut, menurut Buyar, memang sudah direncanakan sejak lama.

“Dulu waktu saya mau nyalon saya juga memperkenalkan diri dengan wayangan. Nah berhubung saya sudah purna, saya juga menggelar wayangan untuk pamitan,” ungkap pria yang saat ini mengembangkan sapi lokal di Kebumen.

Setelah resmi selesai dari jabatannya, Mantan Bupati Buyar Winarso menggelar wayangan dengan menghadirkan dalang kondang, Ki Entus Susmono. Wayangan tersebut dalam rangka pamitan purna tugas sebagai Bupati Kebumen di Alun-alun Kebumen, Sabtu (8/8) malam, pekan pertama Agustus.

Yang menarik, wayangan dengan dalang Ki Entus Susmono menjadi pembuka Buyar Winarso ketika akan mencalonkan diri menjadi Bupati Kebumen pada 2010 lalu. Juga menjadi penutup setelah purna tugas dari jabatannya sebagai bupati. Bedanya, jika pada 2010 lalu dengan lakon “Parikesit Lahir”, pada pamitan kemarin mengangkat lakon “Parikesit Dadi Ratu”.(ori/ Radar Banyumas /LintasKebumen©2015)

Leave a comment